B.J. Habibie

B.J. Habibie merupakan salah satu tokoh yang banyak memberikan sumbangsih pemikiran bagi perkembangan Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa dan negara yang terus berkembang. Beliau juga merupakan seorang Presiden Ke-3 Republik Indonesia menggantikan Soeharto. Peristiwa lengsernya Soeharto yang kemudian digantikan oleh B.J. Habibie menjadi sebuah moment kebangkitan Indonesia dalam hal demokrasi dan pendewasaan benegara maupun berbangsa. Meskipun, pemerintahan pada masa B.J. Habibie dikatakan sebagai sebauh masa dimana Indonesia mengalami keterpurukan, tetapi beliau mampu memberikan pondasi yang tepat untuk kemajuan Republik Indonesia dengan gaya kepemimpinan yang visioner.(1)


Gaya kempemimpinan B.J. Habibie yang visioner memang dipengaruhi oleh prestasi-prestasi di bidang teknologi dan penerbangan yang diperolehnya. Sebelum berkarier di bidang politik, beliau bekerja di berbagai perusahaan penerbangan dan konstruksi pesawat di Jerman. Selain itu, beliau juga pernah merancang proyek pesawat CN-235 bersama perusahaan Spanyo, CASA, yang kemudian berhasil mengudara pada akhir tahun 1983. Kemudian, berdasarkan pada pengalaman dan pemikiran yang sangat jenius, beliau juga merancang sebuah pesawat baling-baling milik Indonesia bersama dengan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yaitu pesawat N-250 Gatot Kaca.(2)


Kejeniusan B.J. Habibie dalam bidang teknologi pun tidak hanya pada bidang rancang bangun pesawat terbang belaka. Beliau juga menyumbangkan salah satu teori yang digagasnya pada tahun 1960-an yaitu crack progression theory. Teori ini menjelaskan tentang alasan beberapa bagian pesawat yang rusak sebelum masa pakainya berakhir.(3) Teori ini kemudian banyak dipakai di industry penerbangan dunia. Hal ini membuktikan bahwa pemikiran beliau sangat diperhatikan dan dibutuhkan oleh masyarakat Internasional.


Selain sumbangsin pemikiran beliau di bidang teknologi, B.J. Habibie pun memberikan warisan pemikiran dalam bidang politik bagi perkembangan Republik Indonesia. Made Supriatnya menyatakan bahwa B.J. Habibie merupakan seorang presiden yang memberikan peletak demokrasi Indonesia.(4) Made Supriatma kemudian menjelaskan bahwa sekalipun dalam pemerintahan B.J. Habibie terdapat sebuah kesalahan fatal menurut banyak orang yaitu referendum Timor Leste, tetai menurutnya tindakan tersebut merupakan sebuah keputusan yang didasarkan pada naluri dan Nurani bukanlah kalkulasi politik belaka. Keputusan referendum tersebut menurutnya juga merupakan sebuah pembelajaran demokrasi bagi bangsa Indonesia.


Peletakan pondasi demokrasi pada masa pemerintahan B.J. Habibie tidak hanya pada keputusan referendum saja. Pada masa pemerintahan beliau, tumbuh kebebasan pers, pembebasan tahanan politik, reformasi di tubuh militer dan kepolisian, dan pemberian otonomi kepada daerah. (4) Pendapat serupa juga dilontarkan oleh Junior Hendri Wijaya dan Iman Amanda Permatasari bahwa pada masa kepemimpinan B.J. Habibie didapatkan enam macam tuntutan yaitu penegakan supremasi hukum, pemberantasan KKN, mengadili mantan presiden Soeharto dan kroni-kroninya, Amandemen Konstitusi, pencabutan dwifungsi ABRI, dan pemberian otonomi daerah seluas-luasnya.(5) hampir keseluruhan tuntutan tersebut telah dicapai oleh kebijakan-kebijakan yang dibentuknya, selain itu juga B.J. Habibie membuat sebuah kebijakan untuk menyelematkan Republik Indonesia dari Krisi Moneter yaitu membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Ada beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintahan Habibie untuk memperbaiki perekonomian Indonesia di antaranya: merekapitulasi perbankan, merekonstruksi perekonomian Indonesia, melikuidasi beberapa bank bermasalah, menaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat hingga di bawah Rp.10.000,-, dan mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF.(5)


Bila melihat penjabaran di atas, bahwa B.J. Habibie sangat layak menjadi panutan bagi seluruh generasi muda bangsa Indonesia. Beliau dengan segala kelebihan yang dimilikinya, selalu berupaya memberikan yang terbaik untuk membangun bangsa ini. Meskipun menjadi seorang Presiden di masa yang sangat penuh dengan ketidakpercayaan dari seluruh rakyat, beliau tetap memberikan seluruh pemikirannya demi masa depan bangsa.




Referensi:

1. Agung Mahar Rani. GAYA KEPEMIMPINAN BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE PASCA ORDE BARU TAHUN 1998-1999. JOM Fisip. Oktober 2015;Vol. 2(No. 2):9.

2. Fahri Zulfikar. Biografi BJ Habibie: Profil, Karier, dan Kisah Hidup Inspiratifnya [Internet]. detikedu. [dikutip 1 Februari 2022]. Tersedia pada: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5705999/biografi-bj-habibie-profil-karier-dan-kisah-hidup-inspiratifnya

3. C. N. N. Indonesia. Mengenang Setahun Habibie Wafat dan Warisan Pemikirannya [Internet]. nasional. 2020 [dikutip 1 Februari 2022]. Tersedia pada: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200911152910-20-545400/mengenang-setahun-habibie-wafat-dan-warisan-pemikirannya

4. Made Supriatma. B.J. Habibie: Presiden Peralihan, Peletak Dasar Demokrasi Indonesia [Internet]. tirto.id. 2019 [dikutip 1 Februari 2022]. Tersedia pada: https://tirto.id/bj-habibie-presiden-peralihan-peletak-dasar-demokrasi-indonesia-ehVD

5. Junior Hendri Wijaya, Iman Amanda Permatasari. Capaian Masa Pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan Megawati di Indonesia. cakrawala. 8 Januari 2019;12(2):196–207.