Maha Vihara Maitreya

MAHA VIHARA MAITREYA, MEDAN


Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang banyak sekali destinasi wisata, bahkan terdapat juga destinasi wisata religi yang cukup terkenal yaitu Maha Vihara Maitreya. Provinsi Sumatera Utara juga terkenal akan keberagaman etnis, budaya, dan agama yang hidup berdampingan dengan harmonis. Vihara ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat peribadatan umat Buddha di Medan. Nama vihara ini diambil dari nama sosok Budhha yaitu Maitreya yang berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu ‘metta’ yang memiliki arti cinta kasih. Vihara ini dibagun pada tahun 1991 dan diresmikan pada 21 Agustus 2008. (1)


Maha Vihara Maitreya juga mempunyai sebutan lain yaitu Vihara Cemara Asri. Penyebutan nama lian tersebut dikarenakan lokasinya yang berada di Kompleks Cemara Asri. (2) Vihara ini disebut sebagai Maha Vihara karena dibangun di atas tanah seluas 4,5 hektare. Maha Vihara Maitreya terbagi ke dalam tiga Gedung utama yaitu Baktisala Umum, Baktisala Mitreya, dan balai pertemuan. (3) Baktisala umum merupakan tempat untuk melakukan ritual pemujaan Buddha Sakyamumi, Bodhisatva Avalokitervara dan Bodhisatva Satyakalama yang mempunyai daya tampung 1500 orang. Bangunan kedua, Baktisala Maitreya, terdapat Baktisala Patriat Suci dan juga ruang khusus yang bisa digunakan untuk resepsi pernikahan. Bangunan ini memiliki daya tampung 2500 orang. Kemudian, bangunan ketiga adalah balai pertemuan yang memiliki daya tampung 2000 orang.


Keunikan lain dari Maha Vihara Maitreya ini adalah pada relief-relief yang kental dengan budaya Tionghoa, khususnya releief bentuk naga. Relief naga yang terdapat pada bangunan Maha Vihara Maitreya baik pada eksterior maupun interior, sebagai relief yang merupakan ciri khas dari arsitektur Cina yang mengagungkan makhluk mitologis naga sebagai salah satu panutan hidup. Naga merupakan penggambaran seluruh hewan yang ada di dunia, dari hewan di langit, di laut, berkaki empat serta kekuatan masing-masing dari setiap hewan ada pada bentuk naga. Relief naga yang terdapat pada Maha Vihara Maitreya tidak berwarna melambangkan suatu kedamaian dan ketenangan dalam mempelajari ajaran Tri-Dharma. Selain itu naga berwarna putih yang menggambarkan suatu simbol kesucian, keberuntungan dan kemakmuran. Warna biru pada air merupakan suatu ajaran Tao, yaitu manusia selalu harus seperti air yang mengikuti roda kehidupan. Posisi naga yang melingkar pada tiang merupakan perlambangan sebagai dewa penjaga dan pemerhati manusia di dalam kehidupan. Naga merupakan suatu simbol dari kekuatan yang dapat memberikan kebaikan dan keberuntungan bagi umat manusia. Naga merupakan salah satu syarat pada bangunanbangunan suci, salah satunya adalah Vihara, karena naga merupakan perwujudan kaisar yang hadir di dalam bangunan-bangunan suci. (4)


Maha Vihara Maitreya selain sebagai bukti kemakmuran bagi mayarakat Medan juga sebagai bukti toleransi umat beragama. Agama Budhha termasuk agama minoritas di Medan, akan tetapi umat Buddha masih mendapatkan haknya untuk membangun rumah ibadah.(5) Selain sebagai tempat ibadah, Maha Vihara Maitreya juga sering dijadikan sebagai destinasi wisata baik oleh pengunjung dalam negeri maupun mancanegara terlebih ketika sedang dilangsungkan acara kegamaan seperti Hari Raya Imlek atau Cap Go Meh. Akan tetapi, kondisi rumah ibadah tetap kondusif dan tenang, sehingga pengunjung yang datang tetap dapat beribadah dengan khusyuk.(6)



Referensi:

1. Fatimah Rahmawati. Terbesar di Indonesia, Ini 4 Fakta Menarik Vihara Maitreya Medan yang Megah [Internet]. merdeka.com. 2020 [dikutip 4 Februari 2022]. Tersedia pada: https://www.merdeka.com/sumut/terbesar-di-indonesia-4-fakta-menarik-vihara-maitreya-medan-yang-megah.html

2. Tulus Wijanarko. Eloknya Vihara Cemara Asri, Salah Satu yang Terbesar di Indonesia [Internet]. Tempo. 2018 [dikutip 4 Februari 2022]. Tersedia pada: https://travel.tempo.co/read/1060262/eloknya-vihara-cemara-asri-salah-satu-yang-terbesar-di-indonesia

3. Rizqi Y. Fakta-fakta Menarik Maha Vihara Maitreya, Vihara Terbesar di Indonesia [Internet]. Phinemo.com. 2017 [dikutip 4 Februari 2022]. Tersedia pada: https://phinemo.com/maha-vihara-maitreya-medan/

4. Clara Vlorentina. ANALISIS MAKNA SIMBOL NAGA PADA RELIEF ARSITEKTUR MAHA VIHARA BUDDHA MAITREYA CEMARA ASRI MEDAN [Internet] [Tesis]. [Medan]: Universitas Negeri Medan; 2016. Tersedia pada: http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/16606

5. Yomi Hanna. Maha Vihara Maitreya, Vihara Terbesar di Kota Medan dan Asia Tenggara - Bobo [Internet]. [dikutip 4 Februari 2022]. Tersedia pada: https://bobo.grid.id/read/08674180/maha-vihara-maitreya-vihara-terbesar-di-kota-medan-dan-asia-tenggara

6. Kumparan TRAVEL. Maha Vihara Maitreya, Wihara Terbesar di Indonesia [Internet]. kumparan. [dikutip 4 Februari 2022]. Tersedia pada: https://kumparan.com/kumparantravel/maha-vihara-maitreya-wihara-terbesar-di-indonesia